Cara Memelihara Ayam Cemani dari Anakan hingga Indukan
Ayam Cemani termasuk salah satu ayam hias asli Indonesia yang mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki ayam hias lainnya. Konon, ayam cemani pada awalnya hanya ada di Indonesia. Sekarang ini ayam cemani telah ada di berbagai negara yang mempunyai ketertarikan pada ayam yang mempunyai warna serba hitam ini.
Tak sedikit para peneliti dari perguruan tinggi yang meneliti tentang ayam cemani ini. Namun hasil penelitian selengkapnya tentang Ayam Cemani ini belum resmi dirilis hingga sekarang yang bisa menjawab rasa penasaran masyarakat pada Ayam Cemani ini. Hingga kini banyak masyarakat yang bertanya tentang penyebab warna hitam pada keseluruhan bagian ayam, pengaruh makanan terhadap warna ayam dan pembuktian bahwa darah Ayam Cemani benar-benar hitam dan bukan hasil rekayasa semata.
Terlepas dari berbagai teori atau misteri yang melingkupi ayam cemani, saat kita akan beternak Ayam Cemani kita tidak perlu secara detail tentang Ayam Cemani. Yang kita butuhkan adalah pengetahuan tentang tata cara memelihara Ayam Cemani dari anakan hingga indukan sehingga bisa meminamalisir terjadinya kematian pada ayam.
Pemeliharaan saat anakan ayam baru menetas
Saat anakan ayam berumur 4 hari, lakukan vaksinasi tetelo atau ND (Newcastle disease ) yang diulang pada umur 4 minggu dan 4 bulan. Selain itu dapat divaksin dengan vaksin cacar. Untuk konsumsi harian anakan ayam cemani dapat ditingkatkan sesuai dengan umur ayam.
Makanan untuk anakan ayam berupa konsentrat berupa voer atau BR murni yang belum diberi campuran apapun. Untuk 4 minggu pertama konsumsi harian sekitar 400 gram/ ekor. Pada 4 minggu berikutnya, pemberian dilipatgandakan hingga menjadi 838 gram/ ekor hingga umur 8 minggu.
Pemeliharaan masa remaja dan dewasa
Selepas anakan berumur sekitar 3 minggu anakan ayam dapat dipindahkan ke kandang yang lebih besar. Kandang tersebut diusahakan ke timur agak sinar matahari dapat leluasa masuk ke dalam kandang ayam sehingga kandang selalu kering. Kandang yang lembab akan memudahkan ayam terjangkit penyakit. Besarnya kandang disesuaikan dengan jumlah ayam dan umur ayam. Semakin besar ayam maka dibutuhkan kandang yang lebih besar.
Pada saat itu anakan cemani dapat diberikan makanan tambahan seperti bekatul, dedak dan nasi yang belum basi. Tambahan pakan tersebut dimaksudkan untuk mengurangi pengeluaran pakan ternak. Makanan tersebut dapat dicampurkan menjadi satu. Pada saat ayam cemani memasuki masa bertelur, perlu penambahan berbagai vitamin, jadi makanan bisa ditambahkan dengan makanan ayam petelur. Hal itu untuk menunjang produktivitas dan kualitas telur yang dihasilkan.
Kandang untuk cemani dewasa
Ayam Cemani yang telah dewasa dapat diletakkan dalam kandang yang berukuran lebih kecil di bandingkan dengan kandang umbaran. Kandang tersebut berukuran lebih kecil dan hanya memuat sekitar 5-6 ekor saja dengan komposisi 1 jantan dengan 4-5 betina.
Bisa juga kita menggunakan kandang yang hanya bisa diisi 2 ekor per kandang agar setelah pejantan membuahi betina maka betina dapat diganti dengan yang lain. Begitu seterusnya sehingga semua betina telah dibuahi pejantan.
JANGAN LEWATKAN PROMO MENARIK DARI KAMI
ReplyDeleteHUBUNGI KONTAK Kami
BBM : D8E23B5C
WHAT APPS : +85581569708
LINE : togelpelangi
WE CHAT : togelpelangi
LIVE CHAT 24 JAM : WWW-ANGKAPELANGI-NET
Ayo coba keberuntungan anda
jutaan rupiah menunggu anda